Selasa, 14 Oktober 2014

Ejaan

  • Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab suci.
Contoh : - Tuhan sangat menyayangi hamba-Nya.
              - Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang.
2. Huruf kapital dipakai untuk nama diri, gelar kehormatan, keturunan, atau keagamaan.
Contoh : - Prof. Ahsan Santoso
              - Ihsan Abraham,S.Psi
3. Huruf kapital dipakai untuk nama jabatan jika dikaitkan dengan nama instansi atau nama daerah sebagai pengganti diri.
Contoh : - Presiden Indonesia
              - Gubernur Sumatera Utara
4. Huruf kapital dipakai untuk nama diri atau nama lembaga yang terdiri atas beberapa kata.
Contoh : - Institut Kesenian Jakarta
              - Kartika Puteri
5. Huruf kapital dipakai dalam kata-kata yang memiliki pengetian khusus.
Contoh : - Doni melamar pekerjaan di Departemen Kesehatan
              - Prila adalah mahasiswi Fakultas Psikologi di Universitas Padjajaran
6. Untuk nama diri yang kemudian menjadi nama jenis, tidak perlu menggunakan huruf kapital.
Contoh : - Adik membeli jeruk bali
              - Monica membeli bika ambon
7. Untuk kata-kata dengan pengertian umum tidak perlu menggunakan huruf kapital.
Contoh : - Suatu kerajaan dipimpin oleh seorang raja
              - Pekerjaan presiden dibantu oleh para menteri

  • Huruf Tebal dan Huruf Miring
1. Huruf tebal dipakai untuk penulisan judul buku (jika ditulis tangan harus memakai garis bawah).
Contoh : - Organisasi dan Arsitektur Komputer
              - Pendidikan Kewarganegaraan
2. Judul naskah yang belum diterbitkan, cukup menggunakan tanda petik (" ").
Contoh : - "Bahasa Indonesia Terpadu"
              - "Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan"
3.Judul tersebut kalau dicetak harus menggunakan huruf miring.
Contoh : - "Bahasa Indonesia Terpadu"
              - "Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan"
4. Judul karangan yang dimuat didalam buku harus menggunakan huruf miring.
Contoh : - Karangan yang berjudul "Bahasa Indonesia Terpadu" dimuat dalam buku Bahasa Indonesia 
              - Karangan yang berjudul "Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan" dimuat dalam buku Sosiologi
5. Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan kata.
Contoh : - Dia itu mencuri bukan dicuri
              - Yang saya maksud adalah persentase bukan presentase
6. Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum disesuaikan ejaannya.
Contoh : - Pengakuan negara ada 2 macam, yaitu pengakuan negara secara de facto dan de jure
              - Nama ilmiah padi adalah oryza sativa

  • Penulisan Partikel dan Awalan
1. Ada awalan yang harus ditulis serangkai, yaitu adi- dan awa-
Contoh : - Negara adikuasa atau adidaya, merupakan negara yang mempunyai kekuasaan lebih di                                  percaturan politik internasional
              - Awasuara berarti kehilangan suara
2. Kata antara ditulis terpisah, sedangkan antar- ditulis serangkai.
Contoh : - Bus antarkota menaikkan dan menurunkan penumpang di tempat yang sudah ditentukan
              - Tidak ada perbedaan di antara kita
3. Kata maha apabila dirangkai dengan kata dasar harus ditulis serangkai. Tetapi apabila dirangkai dengan kata bentukan tidak dirangkaikan.
Contoh : - Dia adalah mahasiswa Universitas Gunadarma
              - Tuhan adalah Maha Pemurah
4. Kata-kata seperti anti-, non-, sub-, poli-, Ultra-, supra-, ditulis serangkai dengan kata mengikuti.
Contoh : - Negara Indonesia adalah negara antikomunis
              - Pak Deddy ahli dalam supranatural
5. Gabungan dua kata yang diapit oleh awalan dan akhiran juga harus ditulis serangkai.
Contoh : - Ia harus menandatangani surat tersebut
              - Bunyi sila ke 3 Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa

  • Penulisan Bilangan
1. Bilangan yang menunjukkan nomor rumah, tanggal, tahun, dan jam harus menggunakan angka.
Contoh : - Jl. Merpati No. 15
              - Kamis, 16 Oktober 2014
2. Bilangan yang menunjukkan jumlah dari satu sampai sembilan harus menggunakan huruf.
Contoh : - satu juta rupiah
              - delapan juta rupiah
3. Bilangan yang menyatakan ukuran dengan timbangan selalu menggunakan angka.
Contoh : - 15 kg
              - 15.000 km
4. Bilangan tingkat dapat dinyatakan dengan huruf, angka, atau huruf dan angka.
Contoh : - abad VI
              - abad ke- 40

  • Tanda Baca
1. Tanda Titik (.)
    a. Digunakan untuk menandai berakhirnya kalimat.
        Contoh : - Terima kasih atas perhatiannya.
                      - Sony memasak nasi goreng.
    b. Digunakan untuk penomoran subbab atau bagian dari subbab.
        Contoh : - I. Pendahuluan
                      - IV. Kesimpulan
    c. Singkatan yang menggunakan huruf kecil menggunakan tanda titik.
        Contoh : - dst.
                      - dll.
    d. Digunakan untuk penulisan daftar pustaka.
        Contoh : - Rowling, J.K. 2011. Harry Potter: The Deathly Hallows. Jakarta:Gramedia.
                      - Saskia, Puteri. 2003. Bahasa Indonesia. Jakarta:Gramedia.
2. Tanda Koma (,)
    a. Digunakan untuk menandai adanya jedaan dalam suatu kalimat.
        Contoh : - Ah, aku lupa membawa payung
                      - Oh, ternyata dia adalah siswa baru
    b. Digunakan dalam kalimat majemuk yang anak kalimatnya mendahului induk kalimatnya.
        Contoh : - Walaupun sakit, ia tetap bersekolah
                      - Karena salah, ia pun meminta maaf
    c. Digunakan untuk memisahkan dua kalimat yang setara yang dihubungkan dengan kata tetapi, atau dan         melainkan.
        Contoh : - Dia sangat tampan akan tetapi dia sangat pelit
                      - Dia tidak bolos melainkan teman sebangkunya
    d. Digunakan untuk membatasi unsur-unsur dalam suatu perincian.
        Contoh : - Macam-macam model hp adalah Nokia, Samsung, IPhone, LG, dst.
                      - Budi, Anto, Roni, dan Dika adalah murid terpintar di kelas IPA
    e. Digunakan untuk membatasi kata-kata dalam petikan kalimat langsung.
        Contoh : - Gerry berkata, "Saya ngantuk sekai."
                      - "Kamu pintar sekali", kata Kakek
    f.  Digunakan untuk mengapit atau menyisipka keterangan.
        Contoh : - Anak itu, yang sudah lama tidak masuk sekolah, pindah ke sekolah lain yang lebih jauh
                      - Dosen itu, yang tidak mengajar lagi, sudah pensiun
    g. Digunakan untuk membatasi nama dan gelar yang terletak di belakang nama, jumalh rupiah, ketip, dan           sen, antara satuan dan persepuluh.
        Contoh : - Rp 1.500.000,-
                      - Charles Siahaan, S.E
3. Tanda Titik Koma (;)
    a. Digunakan untuk membatasi bagian kalimat yang memakai tanda koma.
        Contoh : - Badan sudah lelah; pekerjaan menumpuk
                      - Pak polisi sibuk mengatur lalu lintas, relawan menolong korban kecelakaan; pemakai jalan                             melihat dampak kecelakaan lalu lintas
    b. Digunakan untuk memisahkan kalimat-kalimat dalam suatu perincian.
        Contoh : - Saya mengucapkan terima kasih kepada :
                         1. Orangtua saya yang telah mendukung prestasi saya;
                         2. Teman-teman yang telah setia membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini.
4. Tanda Titik Dua (:)
    a. Digunakan untuk akhir dari suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh rangkaian atau perincian.
        Contoh : - Ibu membeli peralatan dapur : panci, wajan, kompor, sendok, garpu, dan gelas
                      - Toko itu menjual peralatan tulis : buku, pensil, pulpen, penggaris, dan penghapus
    b. Digunakan untuk pemerian yang berbentuk formula.
        Contoh : - Ketua : Cornelia Agatha
                      - Bendahara : Louis Raymond
    c. Digunakan untuk membatasi judul karangan dengan subjudulnya.
        Contoh : - Bahasa Inggris Bisnis (Trisno:2004)
                      - Kimia (Fachri:2005)
5. Tanda Petik (" ")
    a. Digunakan untuk kalimat langsung.
        Contoh : - Ayah berkata, "Hari ini kita akan pergi ke Bandung."
                      - "Sudah siang, ayo bangun!", kata Ibu
    b. Digunakan untuk menandai kata-kata yang tidak digunakan dalam arti yang sebenarnya.
        Contoh : - Orang "kaya" itu sangat malas
                      - Dia sangat "jujur" sekali
6. Tanda Hubung (-)
    a. Digunakan untuk menghubungkan kata-kata yang diulang.
        Contoh : - buku-buku
                      - murid-murid
    b. Digunakan apabila huruf-huruf dirangkaikan dengan bilangan, huruf kecil, atau huruf kecil yang                       dirangkaikan dengan huruf kapital.
        Contoh : - Abad ke-15
                      - Sepatu Adidas-nya dijual
    c. Digunakan untuk membatasi tanggal, bulan, dan tahun, apabila semuanya ditulis dengan angka.
        Contoh : - 10-07-2011
                      - 30-05-2009
    d. Digunakan untuk menandai hubungan kata-kata dalam kelompok kata agar tidak menimbulkan tafsiran          yang tidak dikehendaki.
        Contoh : - anak-menteri itu penyabar sekali orangnya
                      - istri-dokter itu sangat angkuh
     e. Digunakan untuk menghubungkan awalan atau akhiran dalam bahasa Indonesia yang dirangkaikan                  dengan kata dasar asing.
        Contoh : - di-block
                      - men-download

  •  Tanda-Tanda Baca Yang Lain
    a. Tanda pisah (-) bisa berarti sampai dengan.
        Contoh : - Jarak rumahnya berkisar 5-10 km
                      - Dia cuti kerja dari tanggal 13-20 Agustus
    b. Tanda elips (....) digunakan untuk menandai tuturan yang terputus-putus.
        Contoh : - Hmm....saya tidak mengerti ucapan kamu
                      - Kalau kamu mau...pergilah denganku
    c. Tanda tanya (?) digunakan untuk menandai kalimat tanya dan diletakkan di akhir kalimat.
        Contoh : - Apa kamu sakit?
                      - Siapa orangtuamu?
    d. Tanda seru (!) digunakan untuk menandai seruan/perintah/panggilan.
        Contoh : - Jangan buang sampah sembarangan!
                      - Cepatlah belajar!
    e. Tanda kurung (( )) untuk mengapit keterangan atau penjelasan.
        Contoh : - Ia kuliah di UNJ (Universitas Negeri Jakarta)
                      - Ia sedang pergi ke LA (Los Angeles)
    f.  Tanda garis miring (/) digunakan untuk penomoran surat.
        Contoh : - No:79/KPP/XII2011
                      - No:001/KPB/XI/2011
   g.  Tanda penyingkat atau apostrof (') digunakan untuk menunjukkan adanya bagian-bagian yang                       dilesapkan.
        Contoh : - Ku 'kan berlari sejauh mungkin
                      - Pagi t'lah tiba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar