Jumat, 28 Maret 2014

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

A. Pendekatan Kesusastraan

IBD yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Jadi The Humanities berkaitan  dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Pada umumnya, the humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya. Pada pokoknya, semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Hampir di setiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Seni memegang peranan yang penting karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya bersifat normatif.
Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra juga lebih mudah dalam berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi.
IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Orientasi The Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.

B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan  Prosa
Dalam kesusastraan Indonesia, kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa Lama : dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara.
Prosa Baru : cerpen, novel, biografi, kisah, otobiografi.

C. Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan (keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan.)
2. Prosa fiksi memberikan informasi (fiksi memberikan sejumlah informasi yang tidak terdapat di ensiklopedi.)
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural (prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.)
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan (seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.)

D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsure dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresipengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Yang membangun suatu puisi adalah :
1. Figura bahasa
2. Kata-kata yang ambiquitas
3. Kata-kata yang berjiwa
4. Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan.

Alasan yang mendasari suatu penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
a. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
b. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
c. Puisi dan keinsyafan sosial.





Manusia dan Kebudayaan


Manusia

Unsur-unsur yang membangun manusia ada 4, yaitu :
a. Jasad
b. Hayat
c. Roh
d. Nafas

Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu :
- Id (Bagian kepribadian paling mendasar)
- Ego (Kepribadian eksekutif)
- Super Ego (Kepribadian yang terbentuk dari lingkungan eksternal)
Hakekat Manusia ada 4, yaitu :
- Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas tubuh dan jiwa sebagai suatu kesatuan yang utuh
- Makhluk ciptaan Tuhan yang dilengkapi dengan akal, kehendak, dan perasaan.
  Perasaan dalam diri manusia ada 2 macam, yaitu :
  a. Perasaan Inderawi (rangsangan jasmani melalui panca indera)
  b. Perasaan Rokhani (perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia saja)
      * Perasaan Intelektuan (yang berkenaan dengan pengetahuan)
      * Perasaan Estetis (yang berkenaan dengan keindahan)
      * Perasaan Etis (yang berkenaan dengan kebaikan)
      * Perasaan Diri (yang berkenaan dengan harga diri)
      * Perasaan Sosial (yang berkenaan dengan kelompok/orang lain)
      * Perasaan Religius (yang berkenaan dengan agama/kepercayaan)
- Makhluk Biokultural (makhluk hayati yang budayawi)
- Makhluk Ekologi (terikat dengan lingkungan)

Kebudayaan
EB Tylor, Mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut: Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh menusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan jika dikaji dari asal katanya, dari Bahasa Sanskerta budhayah yang berarti budi/akal latin colere yang berarti mengolah tanah/bertani. Pengertian Kebudayaan secara praktis yaitu merupakan system nilai dan gagasan utama yang mengarahkan tingkah laku serta memberi seperangkat model untuk bertingkah laku kepada masyarakat.

Sistem nilai dan gagasan utama terwujud dalam 3 sistem, yaitu :
1. Sistem Ideologi (etika, norma, adat istiadat dan peraturan hukum)
2. Sistem Sosial (hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat)
3. Sistem Tehnologi (kebudayaan yang berupa kebendaan)

Unsur-Unsur Kebudayaan
Unsur kebudayaan besar(cultural universal) dikemukakan oleh C. Kluckhon ada 7, yaitu :
1. Sistem religius (homo religius)
Terikat dengan suatu kepercayaan/agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius)
Terikat dengan kehidupan sosial, dimana manusia tidak dapat hidup sendiri.
3. Sistem pengetahuan (homo safiens)
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus)
Menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber)
Membuat suatu alat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
6. Sistem bahasa (homo longuens)
Merupakan produk manusia sebagai homo longuens.
7. Sistem kesenian (homo aesteticus)
Perlunya satu keindahan yang berhubungan dengan kesenian.

Unsur kebudayaan besar (cultural universal) diatas tsb dapat dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil :
1. Kegiatan kebudayaan (cultural activity)
2. Trait complex (unsur kebudayaan yang lebih kecil disbanding dengan cultural activity)
3. Traits (unsur yang lebih kecil dibanding dengan trait complex)
4. Item (unsur kebudayaan yang paling kecil yang sudah tidak bisa dibagi lagi)

Wujud Kebudayaan
1. Kompleks gagasan , konsep dan pikiran manusia (sifatnya abstrak dan disebut sebagai system social) contoh : tata tertib ujian di Gunadarma, cita-cita Gunadarma dan sebagainya.
2. Kompleks aktifitas (sifatnya kongkrit, dan disebut sebagai system social) contoh : karyawan yang sedang mengetik di ruangan kantor Gunadarma.
3. Benda (sifatnya kongkrit , berwujud kebendaan) contoh: sederetan buku-buku yang ada di perpustakaan.

Fungsi Kebudayaan
1. Melindungi diri kepada alam. Misalnya : tehnologi
2. Mengatur hubungan antar manusia. Misalnya : “norma”

Norma ada 4 macam:
a. Cara (usage) misalnya : cara makan yang baik
b. Kebiasaan (volways) misalnya : kebiasaan menghormati yang lebih tua
c. Tata kelakuan (mores) yaitu yang ada hubungannya dengan tatasusila/moral
d. Adat istiadat misalnya : adat pertunangan menjelang pernikahan
3. Sebagai wadah dari segenap perasaan manusia. Misalnya : kesenian

Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup

Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan Berbeda :
Perubahan Sosial :
Dalam perubahan social terjadi perubahan struktur social dan pola-pola hubungan social, antara lain : system politik dan kekuasaan, persebaran penduduk, system status, hubungan-hubungan di dalam keluarga. Perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi systemsosialnya termasuk didalamnya : nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan Kebudayaan (Akulturasi) :
Terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsure-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsure-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri , tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam system ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat / sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain : aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian) dan bahasa.

Masalah-Masalah Kebudayaan
- Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima (unsur kebudayaan kebendaan, unsur kebudayaan yang membawa manfaat besar, unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur kebudayaan tersebut.)
- Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima (unsur-unsur kebudayaan yang menyangkut system kepercayaan contohnya adalah agama, yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi contohnya adalah makanan pokok.)
- Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru. Hal itu disebabkan karena norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali untuk mengubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tsb. Sebaliknya belum menetapnya unsure-unsur / norma-norma tradisional dalam jiwa generasi muda , menyebabkan mereka lebih mudah menerima unsur-unsur baru yang kemungkinan besar dapat mengubah kehidupan mereka.
- Ketegangan-ketegangan apa yang timbul sebagai akibat akulturasi tsb
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok individu yang sukar sekali / bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Perubahan dianggap oleh golongan tsb sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila meraka merupakan golongan yang kuat maka mungkin proses perubahahn dapat ditahannya, sebaliknya bila mereka berada dipihak yang lemah maka mereka hanya dapat menunjukan sikap yang tidak puas.


Ilmu Budaya Dasar

Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar

A. Pendahuluan
Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mendapatkan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalami lebih lanjut, agar dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif.  

Jadi, secara singkat dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan :
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya.
2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan kehidupannya.
3. Kerelaan memikirkan kembali tentang nilai yang dianutnya apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
4. Keberanian moral dalam mempertahankan nilai-nilai yang menurutnya sudah baik.
Latar belakang IBD dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana :
1. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas segala suku bangsa dan budaya yang berbeda.
2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung yang menimbulkan dampak positif dan negative berupa terjadinya perubahan/pergeseran system nilai budaya.
3. Kemajuan IPTEK yang menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia.

B. IBD Sebagai Bagian dari Mata Kuliah Dasar Umum
MKDU bertujuan menghasilkan warga negara sarjana yang berkualitas sebagai berikut :
1. Berjiwa Pancasila
2. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral dalam menyikapi permasalahan kehidupan.
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat.

C. Pengertian IBD
Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dari pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertia-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya, Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

D. Tujuan IBD
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut diri sendiri.

E. Ruang Lingkup IBD
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, kedua masalah itu ialah:
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities) baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudan dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga tidak keseragama yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran ,dan perasaan, tingkah laku dan hasil kelakuan mereka.
Menilik kedua masalah pokok yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut diatas nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak sebagai subyek akan tetapi sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.

Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah:
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusia dan penderitaan
- Manusia dan keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan