Sabtu, 27 Juni 2015

Tugas Kelompok Desain Web (Musik)




Ini adalah desain web kami yang mengambil tema hobi kami tentang "Musik". Pada gambar diatas pilihan menu yang kami buat adalah Home (tampilan awal), Materi (berupa penjelasan dan juga pembelajaran tentang sejarah musik, macam-macam musik, dan sebagainya), Tutorial (tentang langkah-langkah dalam membuat web), Galeri (berupa macam-macam lagu yang kami masukkan dan lirik lagu tersebut), About Us (tentang sedikit cerita tentang kami)
Gambar diatas adalah menu Galeri yang berisi tentang lagu beserta liriknya.

Gambar pertama adalah tampilan web biasa yang kami buat. Hanya dengan tampilan berupa tema tentang web kami yaitu "Musik". Menu nya juga standar saja.

Gambar kedua adalah tampilan web yang sudah kami rancang sebaik-baiknya. Menu nya kami atur di tampilan kiri, kemudian diwarnai dengan nuansa merah. Kami tambahkan juga gambar di tampilan atas berupa melodi-melodi lagu. Dan untuk backgroundnya kami tampilkan juga gambar melodi.




Kelompok :
Amanda Kuswidiarti (50413771)
Diah Fajar Pratiwi (52413347)
Lidya Resta Oktaviany (54413980)
Pramudita Kusuma Wardani (56413890)
Shela Kusuma Rini (58413431)

Rabu, 17 Juni 2015

Resume Film The Pirate Bay Away From Keyboard

Permulaan terjadi ketika The Pirate Bay (TPB) kesandung pelanggaran hak cipta intelektual beberapa pihak Hollywood yang mengaku merasa dirugikan oleh TPB. Film The Pirate Bay: Away from Keyboard ini mengulas seputar perjalanan kasus para co-founder TPB saat menjalani persidangan dari awal hingga akhir.

The Pirate Bay: Away from Keyboard dengan gamblang menjadikan segelintir co-founder TPB sebagai pusat perhatian yang tentunya bisa menjawab pertanyaan sebagian orang, terlebih para pengguna situs layanan TPB tentang orang-orang yang berada di baliknya.
Dalam film The Pirate Bay: Away from Keyboard ini, perseteruan antara pihak TPB dan Hollywood digambarkan mirip David melawan Goliath, dimana segelintir orang yang ngga terorganisir berhadapan dengan organisasi raksasa yang punya kekuatan untuk melumat "David" dengan mudah. Terbukti dalam salah satu potongan adegan dimana para anggota persidangan seperti hakim dan jaksa penuntut dalam kasus yang menimpa para co-founder TPB ini ternyata berasal dari satu organisasi yang sama yang justru berat sebelah dan cenderung mendukung perwakilan pihak Hollywood. Jadi bukan hal yang mengherankan kalo putusan hakim terkesan bias dan cenderung menguntungkan salah satu pihak.

Sebenarnya TPB tidak melanggar hak cipta karena hanya berperan sebagai wadah bagi para penggunanya supaya bebas dalam menyampaikan informasi dalam bentuk apapun. Yang sering disalahgunakan adalah kewenangan yang dimiliki masyarakat untuk menyebarluaskan karya yang dilindungi hak cipta ini dengan cara menjual ulang tanpa sepengetahuan dan izin dari sang pemilik karya.