Manusia
Unsur-unsur yang
membangun manusia ada 4, yaitu :
a. Jasad
b. Hayat
c. Roh
d. Nafas
Manusia sebagai suatu
kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu :
- Id (Bagian
kepribadian paling mendasar)
- Ego (Kepribadian
eksekutif)
- Super Ego
(Kepribadian yang terbentuk dari lingkungan eksternal)
Hakekat Manusia ada 4,
yaitu :
- Makhluk ciptaan Tuhan
yang terdiri atas tubuh dan jiwa sebagai suatu kesatuan yang utuh
- Makhluk ciptaan Tuhan
yang dilengkapi dengan akal, kehendak, dan perasaan.
Perasaan dalam diri manusia ada 2 macam,
yaitu :
a. Perasaan Inderawi (rangsangan jasmani
melalui panca indera)
b. Perasaan Rokhani (perasaan luhur yang
hanya terdapat pada manusia saja)
* Perasaan Intelektuan (yang berkenaan
dengan pengetahuan)
* Perasaan Estetis (yang berkenaan dengan
keindahan)
* Perasaan Etis (yang berkenaan dengan
kebaikan)
* Perasaan Diri (yang berkenaan dengan
harga diri)
* Perasaan Sosial (yang berkenaan dengan
kelompok/orang lain)
* Perasaan Religius (yang berkenaan
dengan agama/kepercayaan)
- Makhluk Biokultural
(makhluk hayati yang budayawi)
- Makhluk Ekologi
(terikat dengan lingkungan)
Kebudayaan
EB Tylor,
Mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut: Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian,moral, hokum, adat istiadat dan
kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh menusia
sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan jika dikaji
dari asal katanya, dari Bahasa Sanskerta budhayah
yang berarti budi/akal latin colere
yang berarti mengolah tanah/bertani. Pengertian Kebudayaan secara praktis yaitu
merupakan system nilai dan gagasan utama yang mengarahkan tingkah laku serta memberi
seperangkat model untuk bertingkah laku kepada masyarakat.
Sistem nilai dan
gagasan utama terwujud dalam 3 sistem, yaitu :
1. Sistem Ideologi
(etika, norma, adat istiadat dan peraturan hukum)
2. Sistem Sosial
(hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat)
3. Sistem Tehnologi
(kebudayaan yang berupa kebendaan)
Unsur-Unsur
Kebudayaan
Unsur kebudayaan
besar(cultural universal) dikemukakan oleh C. Kluckhon ada 7, yaitu :
1. Sistem religius
(homo religius)
Terikat dengan suatu
kepercayaan/agama.
2. Sistem organisasi
kemasyarakatan (homo socius)
Terikat dengan kehidupan
sosial, dimana manusia tidak dapat hidup sendiri.
3. Sistem pengetahuan
(homo safiens)
Pengetahuan dapat
diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
4. Sistem mata
pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus)
Menjadikan tingkat
kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem peralatan
hidup dan tehnologi (homo faber)
Membuat suatu alat yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
6. Sistem bahasa (homo
longuens)
Merupakan produk
manusia sebagai homo longuens.
7. Sistem kesenian
(homo aesteticus)
Perlunya satu keindahan
yang berhubungan dengan kesenian.
Unsur kebudayaan besar
(cultural universal) diatas tsb dapat dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang
lebih kecil :
1. Kegiatan kebudayaan
(cultural activity)
2. Trait complex (unsur
kebudayaan yang lebih kecil disbanding dengan cultural activity)
3. Traits (unsur yang
lebih kecil dibanding dengan trait complex)
4. Item (unsur
kebudayaan yang paling kecil yang sudah tidak bisa dibagi lagi)
Wujud
Kebudayaan
1. Kompleks gagasan ,
konsep dan pikiran manusia (sifatnya abstrak dan disebut sebagai system social)
contoh : tata tertib ujian di Gunadarma, cita-cita Gunadarma dan sebagainya.
2. Kompleks aktifitas (sifatnya
kongkrit, dan disebut sebagai system social) contoh : karyawan yang sedang
mengetik di ruangan kantor Gunadarma.
3. Benda (sifatnya
kongkrit , berwujud kebendaan) contoh: sederetan buku-buku yang ada di
perpustakaan.
Fungsi
Kebudayaan
1. Melindungi diri
kepada alam. Misalnya : tehnologi
2. Mengatur hubungan
antar manusia. Misalnya : “norma”
Norma ada 4 macam:
a. Cara (usage) misalnya
: cara makan yang baik
b. Kebiasaan (volways) misalnya
: kebiasaan menghormati yang lebih tua
c. Tata kelakuan (mores)
yaitu yang ada hubungannya dengan tatasusila/moral
d. Adat istiadat misalnya
: adat pertunangan menjelang pernikahan
3. Sebagai wadah dari
segenap perasaan manusia. Misalnya : kesenian
Perubahan
Kebudayaan
Terjadinya gerak /
perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab-sebab yang
berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya: perubahan
jumlah dan komposisi penduduk
2. Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup
Perubahan
Sosial dan Perubahan Kebudayaan Berbeda :
Perubahan Sosial :
Dalam perubahan social
terjadi perubahan struktur social dan pola-pola hubungan social, antara lain :
system politik dan kekuasaan, persebaran penduduk, system status,
hubungan-hubungan di dalam keluarga. Perubahan social adalah segala perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
systemsosialnya termasuk didalamnya : nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola
perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan Kebudayaan
(Akulturasi) :
Terjadi apabila suatu
kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsure-unsur suatu
kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsure-unsur kebudayaan
asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri ,
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Perubahan
kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam system ide yang dimiliki bersama
oleh para warga masyarakat / sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan,
antara lain : aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam
kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian) dan bahasa.
Masalah-Masalah
Kebudayaan
- Unsur-unsur
kebudayaan asing yang mudah diterima (unsur kebudayaan kebendaan, unsur
kebudayaan yang membawa manfaat besar, unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan
dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur kebudayaan tersebut.)
- Unsur-unsur
kebudayaan asing yang sulit diterima (unsur-unsur kebudayaan yang menyangkut
system kepercayaan contohnya adalah agama, yang dipelajari pada taraf pertama
proses sosialisasi contohnya adalah makanan pokok.)
- Individu-individu
manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
Pada umumnya generasi
muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing
yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua dianggap sebagai
orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru. Hal itu disebabkan karena
norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar
sekali untuk mengubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa
generasi tua tsb. Sebaliknya belum menetapnya unsure-unsur / norma-norma
tradisional dalam jiwa generasi muda , menyebabkan mereka lebih mudah menerima
unsur-unsur baru yang kemungkinan besar dapat mengubah kehidupan mereka.
- Ketegangan-ketegangan
apa yang timbul sebagai akibat akulturasi tsb
Suatu masyarakat yang
terkena proses akulturasi selalu ada kelompok individu yang sukar sekali /
bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Perubahan
dianggap oleh golongan tsb sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan
masyarakat. Apabila meraka merupakan golongan yang kuat maka mungkin proses
perubahahn dapat ditahannya, sebaliknya bila mereka berada dipihak yang lemah
maka mereka hanya dapat menunjukan sikap yang tidak puas.